Jumat, 24 Oktober 2008

AKIBAT PERGAULAN BEBAS

Laporan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Komputer
di SMP Negeri 2 Kota Mojokerto Tahun Ajaran 2008/2009
yang dibina oleh Drs. Suwanan, S.Pd.







oleh
Dwi Dian Widyastutik
Nomor Induk 12156






SMP Negeri 2 Kota Mojokerto
Tahun Ajaran 2008/2009





KATA PENGANTAR


Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberi kemudahan - kemudahan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan "Akibat Pergaulan Bebas" ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran komputer SMP Negeri 2 Kota Mojokerto kelas 3 semester gasal tahun ajaran 2008/2009 yang dibina oleh Drs. Suwanan, S.Pd.
Ucapan terima kasih saya sampaikan pada guru pembina mata pelajaran komputer yang telah senantiasa membina dan memberikan saran - saran terbaik demi kesempurnaan laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan - kekurangan, baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pembaca sangat saya harapkan demi perbaikan pada masa yang akan datang. Harapan saya semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita dan dapat kita ambil hal – hal yang sekiranya baik bagi kita semua.






Mojokerto, 26 Oktober 2008


Penyusun




BAB 1

PENDAHULUAN




A. Latar Belakang Masalah
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free Sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma - norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran ( berduaan dengan non muhrim ) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.



B. Tujuan

Tujuan Khusus : Laporan ini disusun dengan tujuan agar para remaja - remaja tidak sampai terjerumus dalam pergaulan itu karena itu dapat merusak citra masa depan mereka.

Tujuan Umum : Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memberi informasi pada pembaca mengenai akibat pergaulan bebas. Dengan disusunnya laporan ini pembaca akan mengetahui banyak informasi tentang akibat pergaulan bebas itu dan mengenai pengertiannya.



BAB II
PEMUDA DALAM PERGAULAN BEBAS


A. Pengertian Pergaulan Bebas
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan / kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An - Nur ayat 30 - 31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan - aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.


B. Pacaran adalah Pergaulan Bebas
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas - batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi - bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana yang sangat minim? Hal - hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yang melingkupi dunia cinta.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus - menerus disertai dengan hati yang meluap - luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai - nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai - nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat - nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” ( HR. Ahmad ). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal - amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat - rapat pintu zina.


C. Beberapa Pengaruh yang Bisa Menyebabkan Seorang Remaja Terjerumus Pergaulan Bebas

1. Remaja sekarang berperilaku kurang menghormati orang tua, berperilaku menyimpang seperti menggunakan narkoba yang hanya untuk pelarian sesaat.

2. Banyak remaja saat ini yang mencontoh kebudayaan dari luar tanpa memilah dahulu.

3. Banyak tayangan sinetron di televisi swasta saat ini yang menampilkan gaya metropolitan seperti menggunakan obat-obatan terlarang.

4. Banyak kalangan remaja sekarang yang mencontoh prilaku negatif dari kalangan artis sinetron.

5. Keluarga yang Broken Home.

a. Orang tua yang bercerai.

b. Kebudayaan bisu dalam keluarga.

c. Perang dingin dalam keluarga.


D. Bagaimana Islam memandang Pergaulan Bebas ?
Banyak hal - hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung - agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free sex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya : “Ledakan Seksual” yaitu, “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Juka hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan.



E. Upaya – Upaya Untuk Mencegah agar Remaja tidak Terjerumus dalam Pergaulan itu.

1. Sikap atau cara yang bersifat preventif.

Yaitu perbuatan / tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan seorang anak dari perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hal sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat memberikan atau mengadakan tindakan sebagai berikut :

a. Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.

b. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.

c. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.

d. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.

Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula :

a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.

b. Penyaluran bakat terhadap anak ke Arab pekerjaan yang berguna dan produktif.

c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.

d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik - baiknya.

2. Sikap atau cara yang bersifat represif.

Yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang khusus mengenai masalah kesejahteraan anak - anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai berikut :

a. Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan pergaulan bebas.

b. Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang menimpa anaknya.

c. Meminta bantuan para ahli ( psikolog atau petugas sosial ) di dalam mengawasi perkembangan kehidupan anak, apabila dipandang perlu.

d. Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari.




BAB 111

PENUTUP


A. Simpulan

Dari penjelasan – penjelasan yang sudah saya simpulkan di atas kita dapat mengetahui bahwa akibat pergaulan bebas dapat merusak diri – sendiri dan menghancurkan masa depan kita.

Dengan akibat pergaulan bebas dapat menjerumuskan kita pada tindakan – tindakan negatif lainnya. Di samping itu, dengan akibat pergaulan bebas berarti telah mendaftarkan diri kita pada pergaulan yang merusak moral.


B. Saran

Saran saya pada pembaca yaitu agar mengetahui informasi tentang akibat pergaulan bebas sedini mungkin agar kita tidak terjerumus pada pergaulan itu. Hendaklah kita selalu menjaga diri kita dari ligkungan yang tidak benar, karena sudah dijelaskan bahwa pergaulan itu dapat merusak moral kita.



DAFTAR PUSTAKA


Google, islami. 2005. Akibat Pergaulan Bebas. Kalimantan: HIV/AIDS
AIDS. 2003. Pacaran ( termasuk pergaulan bebas ). Banten : Pengaruh - Pengaruh